Kosong

image

Begini saja, aku tau ini gila. Tapi bagaimanapun juga kita lahir dari dunia kata-kata. Dunia di mana kata-kata beranak pinak dan berumah tangga. Tentu kamu paham benar bahwa kata ‘sepi’ dan ‘kosong’ itu sangat berbeda. Memandang senja yang sepi tentu rasanya jauh berbeda dengan memandang senja yang kosong.
Tapi di dunia kata yang semakin pikuk ini, siapa lagi yang peduli?

Penyair akan menulis bahwa jiwanya sepi padahal kosong, bahwa jiwanya kosong padahal sepi.
Bahkan jika kau bertanya kepada si ‘kosong’ itu dia pasti akan bingung menerjemahkan dirinya. Dan ‘kosong’ akan merasa sepi..

Sudahlah, aku hanya mau mengingatkan bahwa nun jauh dahulu kala, kita lahir dari senja yang sinar lembayungnya jatuh menyinari kerang di pantai berpasir putih. Kerang itu berpendar, berdebar, meremang lalu kemudian pecah menjadi atom-atom yang menitis ke kita.
Maka jangan heran bila suatu saat nanti kita saling menemukan. Karena semua ini sederhana saja. Sungguh sangat sederhana.

Sesederhana ‘kosong’ yang bingung menerjemahkan dirinya…

Leave a comment